OPTIMASI MEDIA SOSIAL
Media
social sekarang ini menjadi satu kebutuhan primer tersendiri. Hampir semua
orang setiap hari menggunaan medsos. Tak hanya tentang pekerjaan namun juga
hobi yang di kemas dalam lifestyle seseorang. Facebook, Whatsap, instagram,
twitter dan sederet media online yang lain kerap menghiasi hari hari generasi
sekarang. Tak ayal lagi, untuk tetap mengikuti perkembangan zaman mau tidak mau
kita harus beradaptasi.
Seperti
biasa, sejak mengikuti kegiatan One Day One Post ( ODOP) dua kali dalam satu
minggu akan di gelar kuliah online bersama narasumber yang ahli banget sesuai
bidangnya. Kali ini tema kulwap adalah optimasi media social. Saya juga baru
menyadari ternyata media social berperan penting dalam setiap lini. Untuk itu
perlu kira memanfaatkan media social dengan sebaik – baiknya. Tak ada salahnya
untuk mengoptimalisasi medsos agar bermanfaat dalam kehidupan kita.
Malam
mini materi akan di isi pakarnya yang sering berkecimpung dalam optimasi
medsos. Yaitu seorang novelis, blogger andal dan bookstagrammer, Jihan
Mawaddah dari Malang.Perempuan yang sering di sapa dengan Mbak jihan ini memang
seorang blogger, penulis, Penyuluh Agama sekaligus pengusaha yang memang sering
berkecimpung di media social. Selain juga tugasnya sebagai penyuluh menyebarkan
dakwah agama juga menggunakan medsos sebagai eksistensi kepenulisannya.
Seperti
dituturkan Mbak jihan, bahwa medsos seperti ladang basah bagi pebisnis
harusnya. Juga sebagai lahan untuk personal branding kita sendiri sebagai penulis
kalau ingin karyanya dibaca banyak orang. Begitu juga untuk memasarkan karya.
Kalau masih cara konvensional, seleksi alam yang akan berbicara. Ibarat Wartel,
Dahulu kita menggunaan wartel sebagai
media untuk berkomunikasi degan orang lain yang jaraknya jauh. Bisa di luar
kota bahkan diluar mancanegara. Namun sekarang kita bisa melintasi ruang dan
waktu dengan adanya internet, apalagi Wifi yang sudah banyak menghiasi rumah –
rumah. Jika kita tidak mau menyesuaikan maka
siap2 – siap terlindas zaman
Mbak
Jihan sendiri mulai sadar untuk
"membenahi" instagram, FB, dan blog tahun 2018. Ia mulai menemukan
"branding" yang tepat untuk dirinya sendiri, mulai 2019. Sambil
jalan, sambil riset, sambil belajar. Dulunya males mau bikin akun instagram. Masa
iya memasarkan tulisan di Facebook saja. Padahal sudah banyak teman-teman yang
hijrah ke instagram duluan waktu itu. Akhirnya mulailah Ia ke instagram. Setelah instagram lalu menyusul
blog yang masih pakai (dot)wordpress waktu itu. Sebelum ke wordpress, ngeblog
rame-rame sama teman se-genk waktu SMA di tumblr.
Selama
2019 itu Mbaj Jihan memang rajin ikut
nulis buku keroyokan, di banyak komunitas. Tujuannya emang untuk batu loncatan
sebelum punya buku solo, sambil mempelajari penerbitan. Nah, dari sini Ia
belajar 3D marketing dari Coach Faizal Alfa. Sang Coach ini seorang konsultan
marketing berbagai produk terkenal di Malang, termasuk Malang Struddle. Sejak
itu Iamulai "menata" akun instagram dan FB untuk "personal
branding". Ingin dikenal sebagai apa?
Berjalanlah
sampai sekarang, seperti yang teman-teman baca di file materi, bahwa ig, fb dan
blog berjalan "beriringan". Sebenarnya rencananya tahun ini juga menerbitkan
buku solo ke-2. Sudah jadi. Tinggal kasih ke penerbit. Tapi keburu pandemi.
Jadi saya pikir, "pasar" sedang tidak baik. Akhirnya fokus di blog
dulu. Sambil menerima kabar dari penerbit kapan buku akan bisa terbit.
Seperti
yang dituturkan Mbak jihan di Facebook memang agak susah a mengatur feednya.
Tapi FB pun sama, bisa diselang seling kok. Tidak harus tulisan blog melulu. Agar medsos kita
menarik, bisa menggunakan strategi dua hari share tentang kegiatan kita yang menyenangkan.
Misalnya, undangan, penghargaan, lalu
link blog. Nanti temen-temen yang awalnya hanya tertarik kegiatan sehari- hari
pasti jadi tertarik untuk baca link blognya. Jangan pantang menyerah meskipun tidak
ada yang like.