BENCI MEREDA, HIDUP MERDEKA
Salah satu alasan
tidak menyukai seseorang adalah ada bagian dari dirinya sendiri yang belum
diterima. Rasa khawatir akan kekurangan-kekurangannya, ketakutan akan masa
depan, iri, rendah diri, dan sebagainya. Membenci orang akan membuat dirinya
merasa aman karena ia merasa ada orang yang lebih rendah darinya. Membandingkan
diri dengan orang lain secara kontras memang bisa meningkatkan harga diri, tapi
itu tidak selamanya baik. Jika dibiarkan terus-menerus bisa menimbulkan
berbagai emosi buruk yang lain.
Secara emosi, membenci
orang menimbulkan berbagai gejolak dalam diri seseorang. Misalnya, emosi-emosi
negatif yang dapat mengikis diri sendiri. Marah tidak berkesudahan, lelah
secara emosi karena terus memikirkannya, sensitif dan tidak tenang. Membenci
itu sangat melelahkan hati dan membuat sebagian orang merasa tidak tenang
(insecure). Membenci juga bisa jadi mengacaukan emosi dan mood seseorang
sehari-hari dalam setiap aktivitas.
Memang, menghalau
perasaan tidak suka terhadap seseorang itu tidak mudah. Saat membenci orang,
kita akan risih ketika mendengar suaranya atau muak untuk sekadar melihat
wajahnya. Selain itu, membenci seseorang juga tidak menyehatkan bagi otak
manusia. Kebencian itu menimbulkan kelelahan hati dan pikiran dan berdampak
negatif bagi emosi. Dari membenci, seseorang akan selalu berpikir negatif
kepada orang lain. Berawal dari kebencian tersebut, seseorang akan lebih sering
berpasangka buruk.
Kebencian Menimbulkan Prasangka Buruk
Seseorang semakin
mudah berprasangka buruk saat membenci orang lain. Tidak peduli apapun yang
dilakukan orang yang dibenci, seolah-olah itu salah di mata orang yang
membenci. Tidak ada yang tahu isi hati seseorang kecuali dirinya sendiri.
Seringkali manusia terlalu yakin menilai orang lain dari apa yang dia lakukan,
padahal baru sekali menyaksikannya. Belum tentu seseorang tahu bagaimana
keseharian dan kebiasaannya sebelum itu. Mulailah sikapi pikiran-pikiran
negatif itu dengan baik. Coba sadari situasi tertentu saat mulai muncul banyak
pikiran negatif. Saat sudah sadar mulai banyak pikiran negatif yang muncul,
kita bisa lebih mengontrol pemikiran kita. Mencegah diri untuk terjebak dalam
labirin pikiran kita sendiri.
Membenci Hanya Akan Menambah Luka
Jika kita membenci, sebenarnya itu hanya akan menambah luka setiap harinya. Sebab, setiap orang akan menyimpan beragam kejengkelan yang membuat hatinya tidak lepas dari emosi negatif. Seperti prasangka, perasaan dongkol, iri hati, nyinyir, dan semacamnya. Hal tersebut tidak baik untuk kondisi psikologis. Menolaknya juga hanya akan membuat kita terluka. Bukankah lebih baik jika berdamai dengan orang atau sesuatu yang kita benci?
Bukankah Lebih Baik
Kita Berdamai dengan Orang yang Kita Benci?
Saya jadi teringat
dengan cerita yang saya dapat dari youtube. Ada seorang guru memberikan tugas
pada keempat muridnya. Mereka diminta menulis sebanyak-banyaknya nama
orang-orang yang mereka benci. Setiap nama ditulis dalam sebuah kentang yang
telah dikupas. Murid pertama dengan bangga berhasil menulis dua puluh nama.
Murid kedua menulis tiga belas nama. Murid ketiga, tujuh nama. Dan murid
terakhir, hanya satu nama.
Saat itu, murid pertama menduga dia yang akan
mendapat nilai tertinggi, karena berhasil menuliskan nama terbanyak. Tanpa disangka,
ternyata sang Guru meminta mereka untuk merangkai kentang itu dengan sebuah
tali, lalu mengenakannya sebagai kalung. Kalung itu harus dipakai selama tiga
hari. Murid pertama yang semula bangga, kini menyesal. Ia merasakan beban berat
yang menggantung di lehernya dalam waktu yang sangat lama. Murid kedua dan
ketiga pun demikian. Apalagi ketika kentang itu perlahan-lahan membusuk. Hanya
murid keempat yang paling ringan bebannya.
Akhirnya, murid
pertama memberanikan diri untuk bertanya, 'Pelajaran apa yang Guru hendak
sampaikan pada kami?' Guru itu menjawab, 'Seperti itulah kebencian yang
kautanam dalam hati. Semakin banyak orang yang kaubenci, semakin berat beban
yang kautanggung sendiri. Beban itu pun akan membusuk dan mengotori dirimu.'
Mereka akhirnya sadar, bahwa kebencian hanya akan menyakiti diri sendiri.
Ketika melepas satu persatu kentang itu dari talinya, mereka pun memutuskan
untuk menghilangkan kebencian itu dari n
Nama yang mereka pernah tuliskan.
Kita harus selesai
dengan diri sendiri sebelum mengembangkan potensi yang kita dimiliki. Saat
membenci orang lain, itu menunjukkan bahwa seseorang hanya bisa melihat
kesalahan-kesalahannya ketimbang kebaikan-kebaikannya. Sebaiknya, cobalah
melihat kesalahan-kesalahan yang ada dalam diri kita sendiri dahulu. Agar kita
juga sadar bahwa sebagai manusia biasa tidak bisa luput dari kesalahan.
Oleh karena itu,
berdamailah dengan orang yang kita benci. Jika seseorang meyakitimu, membuat
hatimu sakit, kesal, marah, cobalah melihat alasan di balik perlakuan mereka
dan berlatih untuk berpikir positif. Lebih baik menengok ke dalam diri sendiri
terlebih dahulu. Berbuat baik kepada orang yang kita benci dan berusaha sekuat
tenaga untuk memaafkan, lalu mendoakan dia agar berubah. Memang, itu tidak
mudah. Tapi, yakinlah itu bisa dilakukan.