PILIH ANAK LAKI- LAKI ATAU PEREMPUAN?
Gambar
: http://www.zianka.net/
Tak
dapat dipungkiri setiap orang tua pasti menginginkan jenis kelamin anak yang
berada dalam kandungan sesuai dengan harapannya. Ada yang menginginkan anak
laki laki sebagai penerus keluarga, ada pula yang menginginkan perempuan. Namun
terkadang harapan itu terlalu tinggi, sehingga menjadi ambisi yang jika tidak
tercapai akan berimbas pada kekecewaan.
Melansir
Buku Panduan Super Lengkap Hamil Sehat (2010) oleh dr. Suwignyo Siswosuharjo,
Sp.OG., M.Kes dan Fitria Chakrawati, S.Sos., MM., sperma kromosom Y (pembawa
sifat laki-laki) bergerak cepat, lebih cepat mati, dan menyukai lingkungan
basa.Kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi kromosom X (pembawa sifat
perempuan) yang bergerak lambat, dapat hidup lebih lama, dan menyukai
lingkungan asam.
Apabila
orang tua menginginkan jenis kelamin tertentu saat ingin punya anak. Hal
tersebut sebaiknya diusahakan sejak sebelum dinyatakan hamil. Salah satunya
adalah program ke dokter kandungan. Dokter akan membantu bagaimana agar hamil
sesuai jenis kelamin yang di inginkan. Meskipun juga nantinya tidak ada jaminan
hasil tepat 100 persen . Namun bisa kita usahakan.
Seperti
yang dijelaskan motivator psikologi, Mr. Zulpri. Menurut ilmu psikologi, anak
yang sudah ada dalam kandungan sudah memiliki kejelasan kelamin, apakah
laki-laki atau perempuan. Ketika sudah mulai terdapat janin, tidak disarankan
untuk ngotot tentang kelamin janin. Dalam ilmu psikologi, itu tidak boleh
dilakukan. Sebab, jika kamu minta anak laki-laki ternyata yang lahir anak
perempuan, jelas si bayi merasa tertolak.
"
Apabila sang ibu dan ayah selalu berharap anaknya laki-laki namun hasil
pemeriksaan ternyata bayi berjenis kelamin perempuan (tidak sesuai dengan
keinginan) atau sebaliknya, bayi bisa merasa tertolak, karena bayi sudah
mempunyai unsur rasa sejak di dalam kandungan," ungkap Lanny seperti
dikutip dari akun Instagramnya @lannykuswandi. Dengan demikian disarankan untuk
tidak terlalu berharap dengan kelamin anak sesuai yang diinginkan.
"Apa
yang bisa terjadi?? Hal tersebut terekam olehnya hingga dewasa, kita lihat
sekarang banyak laki laki yang bergaya seperti perempuan dan perempuan yang
seperti laki-laki ini bisa disebabkan penerimaan orangtuatua sejak mengandung
mereka. Jadi, saat sudah dinyatakan hamil, apapun jenis kelamin yang sudah
dititipkan Sang Ilahi syukuri dan terimalah dengan baik ya, Bunda," tulis
Lanny.
Menurut
Dr. Lanny, sejak dalam kandungan, janin sudah bisa merasakan apa yang dirasakan
orangtua. Saat orangtua memiliki rasa negatif pada janin, hal ini kelak akan
berdampak pada perkembangannya dan berefek jangka panjang. Yang laki - laki
merasa tidak nyaman jadi laki – laki atau yang perempuan nggak merasa nyaman
jadi perempuan itu karena dia merasa tertolak dalam kandungan. Makanya, ketika
dia dewasa, bisa jadi yang laki-laki ingin
menjadi perempuan atau yang perempuan ingin
jadi laki-laki. Sehingga sering muncul transgender dari permasalahan
seperti ini.
Kepribadian
atau jiwa anak itu dibentuk semenjak dalam kandungan, dimulainya sejak
kehamilan 3 bulan. Karena sejak 3 bulan, janin sudah ada fungsi-fungsi jiwanya
terutama alam bawah sadar yang merekam segala kejadian. Apabila ibunya sedih, kecewa,
suaminya marah padanya, atau apapun itu semua tekanan semasa hamil, janin ikut
mendapat pengaruh, itu semacam luka bathin yang diteruskan ke janin. Jadi luka
bathin masa janin, kalau seorang ibu terlalu disakiti oleh suami atau oleh
mertua atau oleh siapa pun, maka kemungkinan anaknya ini akan jadi hiperaktif
atau terlalu pendiam. Jadi, seorang suami juga harus tahu hal ini. Sebab ini
ilmu psikologi masa janin.
Untuk
itu sejak masa kandungan, suami harus sebaiknya sering mengajak ngobrol janin, sebab mulai usia 3
bulan janin sudah bisa merekam semua apa yang kita bicarakan, sapa dia tiap
hari dengan bahasa-bahasa yang ringan, misalnya “ Bapak, sudah pulang sayang.” Maka nanti dia akan memiliki kecerdasan emosi
yang bagus. Ketika sudah lahir maka secara emosional akan memiliki kedekatan
dengan bapaknya karena semenjak dalam kandungan dia sudah diperkenalkan dengan
suara bapaknya.
Apapun
itu semasa dalam kandungan akan terekam oleh si janin, baik itu perkataan yang
kasar, marah atau pun perkataan yang menyakitkan. Terkadang ada anak yang sulit
dekat dengan bapaknya padahal Sang Bapak sangat baik. Bisa jadi saat dekat seperti ada
perasaan tidak nyaman. Mungkin, si anak waktu masih dalam kandungan ibunya, si bapak
melukai ibunya, kemudian setelah lahir, terjadi jarak emosi meskipun Bapak
sudah menyadari untuk tidak kasar lagi.
Tapi
sudah terlanjur ada luka di masa dalam kandungan. Hal ini berada pada alam
bawah sadar. Jadi ada banyak luka bathin
yang ingin orang cari tapi tidak menemukan. Makanya, terkadang kita bisa
nangis sendiri tapi kita tidak tau apa penyebabnya, ini nangis untuk apa.
Ini adalah luka bathin. Dalam bahasa ilmiahnya disebut refreshion.
Bagi
ibu-ibu yang sedang hamil, suasana yang
tenang itu sangat diperlukan. Karena suasana sangat perpengaruh terhadap
perkembangan si janin. Ada orang yang nggak punya rasa bersalah, ada orang yang
sangat agresif, ada orang yang sukanya marah-marah, ada orang yang nggak suka
melihat orang lain bahagia. Salah-satu penyebabnya adalah ada luka masa janin.
Sebenarnya orang jahat itu nggak ada, kecuali ada luka lama yang belum kelar
yang membuat hatinya gelap.
Mencegah
itu lebih baik, kalau sedang hamil sebaiknya cari suasana yang kondusif. Diiringi
dengan doa meminta itu yang sifatnya bisa dirubah, misalnya rezeki, meminta
moga rezeki anak bagus, kalau berdoa semoga anak kamu cerdas, itu boleh. Sebaiknya orang tua tidak berambisi meminta anak laki –laki atau semoga anak perempuan padahal ibu sudah hamil
besar. Sebab saat fase ini kita tinggal mendoakan yang terbaik. Semuanya sudah ketentuan Tuhan.