GAYA HIDUP MINIMALIS ALA RASULULLAH
Akhir
akhir ini banyak yang beralih gaya hidup, yang awalnya kehidupan materialistik
dan hedonisme menjadi lebih sederhana atau sering disebut minimalis. Yang
awalnya dulu suka shopping, sangat senang mengumpulkan barang, mengoleksi barang – barang bermerk. Namun sejak mengenal
hidup minimalis menjadi lebih sederhana dan bersahaja. Yang dulunya menghabiskan waktu dengan hobi membeli barang
kesenangan tanpa memikirkan manfaatnya sekarang menjadi lebih bisa
mengendalikan keinginan.
Gaya
hidup minimalis sebenarnya adalah memilih hal-hal yang esensial bagi
hidup. Jadi di sini seseorang berlatih
untuk bisa mendeteksi barang – barang atau hal apa saja yang kita butuhkan.
Kadang kita susah untuk menentukan apa yang terpenting buat kita. Saat kita
bisa menentukan apa yang terpenting, kita akan mampu fokus ke hal-hal yang lebih esensial untuk
diselesaikan.
Apakah
ada hubungannya antara minimalism dan kebahagiaan ? Tentunya iya. Saat menerapkan hidup minimalis tentu saja
kita akan lebih mengutamaan hal yang penting. Mengurangi beban, dan membuat
yang rumit menjadi lebih ringan. Rumah terasa lebih luas, tidak penuh dengan
barang barang. Hati terasa lebih nyaman karena tidak banyak beban. Dan pokiran
menjadi lebih positif karena tidak memikirkan masalah madalah yang membuat
depresi karena kita tahu hal penting yang ingin kita selesaikan. Pikiran jadi
lebih terbuka karena tidak dibebani dengan keinginan keinginan memiliki barang.
Otomatis hidup lebih bahagia.
Dalam
agama islam kita mengenal tentang Rasulullah. Nabi Muhammad sang manusia
panutan. Ternyata rasulullah semasa hidupnya sudah menerapkan konsep hidup
minimalis ini. Dalam buku terjemahan karangan dokter Yusuf qardhawi yang berjudul haram
dalam Islam dan juga buku dari Imam Nawawi yaitu terjemahan kitab Riyadhus
Shalihin bahwa hidup sederhana atau minimalis sudah di ajarkan dalam islam.
Kosep sederhana dalam Islam adalah qonaah dan tidak berlebih – lebihan. Jadi
sebenarnya konsep minimalis sudah ada sejak
berabad-abad lamanya. Bahkan sudah diterapkan oleh seorang manusia dan orang
yang paling berpengaruh di dunia yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi Salam.
Yang
menarik disini adalah banyak orang menerapkan minimalis atau aksi minimalis berawal
dari mereka yang yang awalnya konsumtif dan bergaya konsumerisme . Di tengah
titik kejenuhan akhirnya beralih menjalani gaya hidup minimalis. Namun
Rasulullah sejak dia kecil menjadi seorang yang kaya raya dengan bisnisnya yang
sukses membuat beliau menjadi seorang yang mampu untuk bermegah-megahan namun
beliau malah memilih hidup sederhana.
Sahabat
Umar pernah mendapati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidur di atas
tikar yang keras yang terbuat dari pelepah kurma. Dengan sehelai sarung yang
menyelimuti tubuhnya, Hingga membekas pada wajahnya bentuk dari pelepah kurma.
Menurut Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah tidak memiliki banyak baju. Beliau
hanya memiliki satu jenis pakaian dengan satu warna. Beliau tidak memiliki lebih dari satu sendal yang
beliau gunakan. Paaiannya penuh dengan tambalan tambalannya karena ketika robek atau
rusak beliau menjahitnya sendiri.
Melihat
kesederhanaannya bukan berarti Rasulullah adalah seorang yang kekurangan. Rasulullah
Shallallahu alaihi sallam yang sangat tinggi saat pernikahannya. Beliau memberikan
mahar seharga 100 ekor unta dan memberikan kepada Siti Aisyah radhiyallahu
anha dengan uang. Kesederhanaan yang
beliau terapkan adalah pilihan baginya bukan berarti beliau tidak bisa untuk
hidup mewah atau hidup bermegah-megahan. Layaknya seperti layaknya pembisnis yang kaya raya.
Namun kesederhanannya adalah pilihannya.
Sukses
hidup minimalis menitikberatkan bagaimana kita memilih hal-hal yang esensial
dan menghilangkan ketergantungan yang bisa mengganggu kehidupan kita. Begitu
pula Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang sepanjang hidupnya selalu
menyedekahkan seluruh hartanya di jalan kebaikan.
Ketika
kita memaknai hidup dengan kesederhanaan itu membuat kita lebih bahagia.Sekarang
banyak orang yang mulai menyadari bahwa ternyata harta benda itu tidak selalu
membuatnya bahagia mungkin hanya kebahagiaan sesaat atau bahkan bisa
menjerumuskan.