Manajemen waktu di masa pandemi
Tak terasa delapan bulan sudah pandemi Covid 19 melanda. Dunia terhenyak sejenak. Semua system seakan berubah. Pada awalnya semua kebingungan. Semakin ke sini sepertinya semuanya sudah beradaptasi. Bahkan sudah terasa ritmenya. Semacam revolusi system gaya hidup baru yang mulai jadi kebiasaan.
Dulu saya
sering terjebak dengan masalah waktu. Tersandera oleh rutinitas dan deadline. Bahkan
waktu untuk bersantai pun jarang ada. Rasanya pengen sekali liburan. Bahkan
bermimpi seandaikan dalam sehari lebih dari 24 jam. Tapi 30 jam. Biar sesekali
bisa liburan ..dan menikmati me time bersama keluarga. Tak di sangka, Allah
menjawab doa. Pandemi membuat semua hal terasa berbeda. Waktu luang yang
tadinya dirindukan, kini benar – benar di depan mata.
Walaupun
awalnya disertai ketakutan akan ancaman corona, namun diam – diam senang,
karena ada waktu luang yang dulunya sulit di dapatkan. Semakin kesini semakin
nyadar bahwa waktu berjalan dengan cepat dan rasanya tuh tidak cukup. Target
dan planning yang sudah di susun, rasanya kurang meyakinkan hasilnya. Padahal
sudah di beri waktu luang yang lam, hamper delapan bulan. Rasanya cukup untuk
menyelesaikan target – target dan pekerjaan yang dulu terbelangkai. Nyatanya?
Waktu memang sangat berharga. Seringkali kita merasa
kurang dengan waktu. Namun saat Allah memberikan kemurahan waktu. Seringkali
kenapa susah untuk memanfaatkannya dengan sebaik – baiknya. Padahal,
“Kebangkitan dan kejayaan suatu komunitas itu sangat ditentukan oleh tiga hal.
Yang pertama, manusia atau sumber daya insani. Yang kedua, waktu. Dan yang
ketiga adalah alam atau sumber daya alam.”
Peradaban
terbangun oleh bagaimana manusia memanfaatkan waktu dengan sebaik- baiknya. Di
dalam Al Quran Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr
[59] : 18)
Kata ‘hari
esok’ dalam ayat ini selain bermakna tentang akhirat juga bisa bermakna hari
setelah hari ini. Maka dengan begitu setiap waktu dalam kehidupan kita
hendaknya dilalui dengan perencanaan yang cermat. Seperti juga di ungkapkan
dalam surat Al Ashr, surat ke 103 di
dalam Al Quran. Bahwa waktu adalah sesuatu yang harus diperas agar menghasilkan
kehidupan yang berkualitas. Untuk itu memang butuh perencanaan agar bisa
menggunakan waktu dengan maksimal.
Pentingnya
perencanaan dalam hidup juga disampaikan di dalam Al Quran melalui kisah nabi
Yusuf as. ketika beliau menta’wil mimpi seorang raja. Dalam mimpinya itu
disebutkan bahwa sang raja melihat tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi yang kurus. Dia juga melihat dalam mimpinya itu tujuh tangkai
gandum hijau dan yang kering.
Dalam
ta’wilnya itu nabi Yusuf menjelaskan bahwa tujuh tahun masa kejayaan yang
digambarkan dengan tujuh ekor sapi gemuk, itu harus disertai dengan persiapan
dan perhitungan ketika akan memasuki tujuh tahun masa sulit akibat paceklik.
Kesenangan tidak boleh membuat kita terlena sehingga lupa bahwa suatu saat akan
datang masa kesulitan. Hendaknya ada yang disisihkan dari perolehan di masa
jaya sebagai bekal. Sebab boleh jadi ia akan mengalami kesulitan di masa yang
akan datang.
Diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi disebutkan bahwa Rasulullah bersabda “ Sesungguhnya orang
yang beruntung itu, orang yang bijak itu adalah orang yang selalu melakukan
perhitungan-perhitungan atau perencanaan-perencanaan dalam hidupnya. Serta “Orang yang paling banyak mengingat
mati dan paling siap menghadapinya. Merekalah orang paling cerdas. Mereka pergi
dengan membawa kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat.” (HR.
Tirmidzi)
Tokoh
sufi terkemuka Imam Ibnu Athaillah Assakandari dalam kitab Al Hikam beliau
pernah berpesan, “Akhir perjalanan yang cerah hanya akan diperoleh dengan
usaha keras pada langkah pertama. Siapa yang tidak bekerja keras, ‘membakar
diri’ di awal perjalanannya maka ia tidak akan pernah memperoleh masa depan
yang gemilang dan cemerlang.”
Masih
ada waktu untuk koreksi planning dan target target kita. Mumpung ada waktu. Ayo
kita kumpulkan kembali semangat dan motivasi. Ingat tujuan kita. Sesungguhnya
tiap kesungguhan akan menemukan keberhasilan.