TARBIYAH AL - QUR’ AN SEJAK DINI

TARBIYAH AL - QUR’ AN SEJAK DINI

 

gambar : https://portalmadura.com/


Laki laki tua itu, duduk terdiam. Mbah  Yanto, sesekali kepalanya tengadah ke atas. Pikirannya menerawang jauh. Mengingati cucunya yang  yang mulai masuk jenjang  SLTP. Dulunya cucu laki - lakinya rajin berangkat ke masjid dan mengaji TPQ (Taman Pendidikan Al Qur'an). Namun semenjak menjadi siswa SLTP dia enggan berangkat TPQ. Malu katanya, sudah besar masih belajar mengaji. Padahal ngajinya belum khatam 30 Juz. Saban harinya lebih tergoda bermain gadget dengan alasan mengerjakan tugas sekolah.

Mbah Yanto mungkin adalah salah satu dari reprentasi orang tua di sekitar kita. Orang tua yang pasti menginginkan anaknya mengaji Al qur'an sampai khatam. Mengingat kemampuan membaca Al qur'an adalah penting untuk umat Islam. Karena  Al qur'an adalah pedoman untuk kehidupan sehari hari. Di pedesaan sering kita temukan kasus hal ini. Seperti menjadi kebiasaan, jika anak sudah masuk SLTP, mereka mulai malu untuk melanjutkan sekolah TPQ. Meskipun kadang belum selesai mengkhatamkan Al qur'an. Padahal tak ada kata tua untuk belajar. Beberapa orang tua ada yang peduli, mereka berusaha membujuk anaknya agar tetap melanjutkan mengaji Alqur'an.  Namun tak sedikit yang menganggap ya sudah lah, yang penting sudah bisa membaca Alqur'an meskipun sedikit saja. Harusnya mempelajari Al qur'an sampai khatam menjadi tradisi yang mengakar kuat. Dengan demikian anak akan lebih matang dan siap untuk menghadapi ilmu ilmu yang lain.

Untuk mengatasi permasalahan seperti ini, sebaiknya anak sudah diajari Al qur’an sejak dari kecil. Agar ketika masuk usia SLTP mereka sudah khatam dan siap dengan ilmu yang lain. Tetapi tak sedikit orang tua yang malah bingung saat sang anak tidak bisa membaca alfabet daripada belum bisa membaca Al qur'an. Orang tua mengupayakan  agar anak bisa membaca dari sejak TK, kadang juga dari Paud. Dengan memberikan les tambahan agar cepat bisa membaca. Orang tua kadang lebih bangga ketika anak bisa membaca dan menulis abjad dari pada huruf- huruf hijaiyyahPadahal mengajar kan Al qur'an sejak kecil adalah dasar agama. Mungkin ini dilatarbelakangi oleh tuntutan jaman sekarang bahwa masuk kelas satu SD anak sudah harus mahir calistung. Sehingga para orang tua mengupayakan agar anak bisa membaca aksara dengan maksimal. Harusnya memang ada keseimbangan antara keterampilam membaca huruf - huruf alfabet dan Al qur'an. 

Hasil riset Universitas Al Azhar menyatakan membaca Al Qur'an mampu meningkatkan kerja otak dan mempertajam ingatan sampai 80 persen. Siapa yang tidak ingin anaknya cerdas? Ini membuktikan bahwa Al qur'an semakin sering dibacakan, semakin sering anak mempelajarinya, semakin membuat anak cerdas. Sehingga dengan kecerdasannya dia lebih matang dan siap menghadapi kehidupan.

Ulama besar Imam As -Suyuti mengatakan mengajarkan Al qur'an pada anak merupakan salah satu dasar Islam. Supaya anak dapat tumbuh sesuai dengan fitrahnya  dan cahaya hikmah dapat meresap dalam hati mereka, sebelum di dahului hawa nafsu yang membawa kegelapan dan kesesatan dalam hidupnya". Pun Ibnu Sina mengatakan, " Apabila seorang anak telah siap menerima pendidikan maka mulailah mengajarinya Al qur'an, tulis huruf -huruf hijaiyah untuknya dan ajari permasalahan agama". Pikiran anak saat kecil adalah emas. Masih jernih ibarat memori yang kosong. Oleh karena itu ada baiknya keluarga bisa memanfaatkan masa emas mereka untuk kesibukan - kesibukan Al qur'an sebelum nantinya menerima pengetahuan lainnya.

Para ulama terdahulu mengajarkan Al qur'an sejak dalam kandungan. Sang Ibu maupun Bapak kerap membacakan dan mendekatkan pada perut ibu agar janin mendengar kalam ilahi. Seperti para Ulama Salaf, mereka mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak saat mulai belajar bicara, yaitu umur 2- 3 tahun. Dalam hal ini Rasulullah bersabda " Barangsiapa yang belajar Al Qur'an di masa kecilnya, niscaya Al qur'an akan menyatu dengan darah daging ya. Dan barang siapa yang belajar Al qur'an di masa tuanya dengan tingkat kesulitan yang tinggi, tetapi dia tidak meninggalkannya maka dia mendapatkan pahala dua kali lipat ( Riwayat Abu Hurairah).

Nah untuk mengatasinya, saya akan share bagaimana cara mengajarkan Al qur'an pada anak sejak dini.  Berikut tipsnya :

1. Sebaiknya tidak menargetkan hal yang sulit pada anak.

2.Memperbagus bacaan dan tajwid sejak dini. Agar lidah anak dapat menirukan  dengan benar sejak kecil hingga bisa fasih sampai dewasa.

3. Menuntun anak dengan bacaan yang mudah terlebih dahulu

4. Sediakan waktu untuk menemani anak mendaras Al qur'an.

5. Sesering mungkin orang tua memberi teladan dengan membaca Al Qur'an di   hadapan anak.

Zaman terus berkembang. Pergeseran nilai bisa jadi membawa komitmen belajar Al qur'an berubah. Jangan sampai kita kehilangan masa emas mereka. Mumpung masih dini ada baiknya mulai menggandeng mereka untuk terus mentarbiyah dengan Al Qur'an. Jangan sampai mereka menggenggam cahaya selain cahaya Al qur;an. Agar kehidupan mereka hingga dewasa penuh hikmah dan berkah.