MAKNA TAHUN BARU ISLAM

MAKNA TAHUN BARU ISLAM

 



Sofia Ulfa

 Agustus 2021

Di dunia, terdapat banyak jenis penanggalan tanggal bulan tahun yang sistemnya pun berbeda-beda dan dianut oleh beragam kepercayaan pula. Salah satu yang patut kita yakini yaitu Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah yang bertepatan pada tanggal 1 Muharram. Penanggalan Hijriyah ini tentu berbeda dengan penanggalan Masehi yang mayoritas orang di Indonesia bahkan dunia gunakan untuk menentukan satuan waktu. Tetapi, sebagai seorang muslim tentu kita juga harus mengenal lebih baik mengenai Tahun Baru Islam 1 Muharram ini. Sebenarnya apa saja sih makna yang bisa dipetik dari tahun baru Islam dan kenapa sebaiknya kita teladani?

Tahun baru 1 Muharram merupakan pergantian tahun di dalam agama Islam yang memakai sistem perhitungan Masehi dengan sistem matahari yang sudah dimulai sejak zaman Nabi Isa A.S, dapat disimpulkan bahwa tahun baru 1 Muharram merupakan pergantian tahun umat muslim memakai metode penanggalan bulan dan sudah dimulai sejak Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Tahun baru Islam akan diperingati setiap tanggal 1 Muharram oleh kaum muslim.

Makna tahun baru 1 Muharram bagi umat muslim

1.      Momentum adanya pergantian tahun.

Tentu ini menandakan akan perubahan tahun Hijriyah dari yang sebelumnya ke yang baru. Momen pergantian tahun baru Islam bagi beberapa umatnya sering dirayakan dengan berbagai aktivitas berbeda, seperti sembari membaca Al-Qur’an, berdzikir kepadaNya, dan masing banyak lagi.

2. Momen Penting: Nabi Muhammad SAW Hijrah

Makna tahun baru Islam berikutnya juga memiliki arti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah pada tahun 622 Masehi yang telah menjadi peristiwa penting lahirnya Islam sebagai agama yang berjaya. Dari hijrah tersebut, Islam mulai mengalami perkembangan yang pesat dan semakin luas sampai ke Mekah dan beberapa daerah di sekitarnya.

            Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah bukan tanpa alasan, namun karena memperoleh wahyu dan juga sebuah respon untuk menanggapi masyarakat Arab yang tidak terlalu berkenan dengan ajaran Islam. Dengan peristiwa hijrah tersebut, Islam juga mulai mengalami peningkatan dalam menunjukkan diri dan menjadi negara Islam dapat terbentuk. Daulah Islamiyah di zaman Nabi Muhammad sangat menjunjung tinggi toleransi yang termaktib dalam Piagam Madinah.

            Kalender Hijriyah yang menjadi sistem penanggalan kaum Muslim ini menjadikan hijrah sebagai awal perhitungan tahun dalam Islam. Kita pun sering mendengar/membaca istilah "Tahun Kedua Hijrah" dan semacamnya. Sehingga “Hijriyah” adalah pengembangan dari maksud “Hijrah”.

3. Semangat Perjuangan Tanpa Putus Asa

 Makna tahun baru Islam yang berikutnya dapat diartikan sebagai semangat perjuangan tanpa mengenal rasa putus asa serta optimis yang tinggi yakni semangat hijrah dari hal buruk menuju hal yang penuh dengan kebaikan. Rasulullah SAW serta para sahabatnya melawan rasa sedih dan juga takut saat hijrah dimana mereka harus meninggalkan tanah kelahiran, saudara dan juga harta benda yang mereka miliki.

4.   Bukti Bahwa Allah Maha Adil

Makna tahun baru Islam yang selanjutnya adalah bukti dari Maha Adilnya Allah SWT. Tidak seperti tahun Masehi di mana permulaan hari atau pergantian hari terjadi di jam 00:01, namun tahun baru Islam dimulai saat matahari terbenam atau munculnya bulan. Inilah yang menyebabkan Tahun Masehi dari Isa Al Masih dalam Islam dinamakan Tahun Syamsyiah. Sementara untuk tahun Hijriah atau tahun Islam dinamakan tahun Qimariah

Bukti dari maha adil Allah SWT akan terlihat pada daerah dekat equator atau khatulistiwa seperti Indonesia, Malaysia dan beberapa negara Arab yang merupakan negara dengan umat Islam terbesar, fluktuasi lamanya berpuasa untuk setiap tahun hampir tidak banyak memiliki perbedaan. Hal ini tidak terjadi di beberapa belahan bumi lain di mana waktu berpuasa bisa lebih singkat atau lebih lama.



 5. Momen Introspeksi Diri (Muhasabah)

Makna tahun baru Islam yang selanjutnya adalah sebagai momen introspeksi diri atau yang biasa disebut dengan muhasabah. Dengan memasuki tahun baru Islam atau Hijriah, maka kita akan memasuki 1 Muharram yang berarti sudah meninggalkan tahun yang sudah berlalu dan memasuki tahun yang baru.

Dalam menyambut tahun baru Islam, kita juga bisa merenungi perbuatan kita di tahun-tahun sebelumnya dan merencanakan tujuan di tahun yang baru ini dengan resolusi-resolusi yang kamu tetapkan sendiri. Tentunya resolusi ini merupakan resolusi yang baik dan harus diiringi oleh usaha yang tekun dan berdoa yang tanpa henti, berharap kepada Allah ta’ala.

6. Momen untuk Menuju Kepada Kebaikan

 Makna tahun baru Islam juga memiliki artian bahwa terjadinya perubahan pada sesuatu yang menuju kebaikan, memiliki manfaat untuk seluruh manusia dan juga untuk semua alam semesta dengan menggunakan semangat damai penuh kasih sayang. Ini membuat tujuan Allah SWT menurunkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ” (QS. Al-Baqarah : 218).

7. Pengingat akan Pentingnya Berakhlak Mulia

 Makna tahun baru Islam yang selanjutnya adalah dapat menjadi pengingat dari pentingnya akhlak mulia. Tentu sering kita dengar bahwa berilmu saja tidak berguna jika kamu tidak berakhlak. Akhlak mulia akan menjadi pendorong kamu untuk dapat terus berbuat baik dan menebar kebaikan itu kepada banyak orang, yang kemudian hasil kebaikan itu akan kamu tuai kembali di kemudian hari. Percayalah akan sebuah kebaikan yang dihasilkan dari kebaikan

 

 

 

Referensi: https://pergiumroh.com