MAKASAR DALAM BUKU ARAH LANGKAH
MAKASAR DALAM BUKU ARAH LANGKAH
Membaca buku " Arah Langkah" karya Fiersa Besari membuat
naluri berpetualang menyala. Bagaimana tidak, Fiersa seorang pencipta lagu,
penyanyi sekaligus penulis ini berpetualang mengitari bumi Indonesia dengan
kisah menariknya. Makasar dalam buku Arah Langkah membuat saya jadi ingat tentang indahnya Kota Makasar.
Bermula, Fiersa yang dalam cerita ini bernama "Aku" harus rela
berteman dengan kegalauan karena kisah cintanya dengan Mia kekasihnya yang semakin di ujung tanduk. Ketidakbisaan melawan patah
hatinya, membuat sang penulis ini bertekad mengelilingi Indonesia untuk
meluapkan kekecewaannya. Bersama dengan Prem, si gadis tomboy dan Baduy sang
pemilik biro traveling yang sukses. Trio ini berpetualang meninggalkan zona
nyaman dan menempuh perjalanan mengunjungi pulau - pulau di Indonesia dengan
backpaker ria.
Ketiga sekawan ini memanfaatkan media sosial sebagai upaya
mempermudah perjalanan. Satu bulan mereka mempersiapkan pemberangkatan ini.
Dari mulai merencanakan tempat yang dituju hingga bekal dan sarana apa yang
mereka butuhkan selama perjalanan mereka siapkan dengan matang.
Pulau yang awal mereka tuju adalah Sumatra. Di pulau ini tepatnya Banda Aceh ada ragam
wisata dan tempat tempat indah yang mereka kunjungi. Saya pun serasa ikut di
dalam cerita. Serasa bepergian berempat dengan mereka.
Saat Trio backpacker ini sampai di Makasar, saya tiba - tiba merasa
emosional. Pasalnya ini adalah tempat yang sangat berkesan menurut saya. Di
tempat inilah saya pernah mengikuti kegiatan Festival Literasi Indonesia
tepatnya September 2019. Saya terpilih sebagai salah satu peserta Residensi
penggiat Literasi bersama 7 orang lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
Delapan orang ini di undang untuk mengikuti FLI untuk memperingati Hari Aksara
Internasional yang diselenggarakan di Makasar.
Kembali saat saya membaca pada bagian Prem dan Fiersa sampai di
bandara Hasanuddin, saya jadi ingat bagaimana saya pertama kali menginjakkan
kaki di tanah Makasar ini. Jadi ingat pula bagaimana saya dan mas Iwan( teman
penggiat Literasi dari Kediri Jawa Timur) yang harus berlari - lari karena
hampir terlambat cek- in sebelum pemberangkatan. Kenangan itu membuat saya jadi
ingin mengulang bagaimana menikmati petualangan di tanah Sulawesi Selatan ini.
Iya, Makasar memang menjadi kota yang berkembang pesat. Patutlah
menjadi salah satu kota besar di Indonesia. Kota kelahiran Bung Hatta ini
memang sangat rekomended untuk di kunjungi. Nah, apa saja tempat - tempat yang
menjadi destinasi menarik. Ini dia.
1. Pantai Losari
Pantai Losari merupakan salah satu pantai yang berada di kota
Makasar. Pantai ini menjadi daya tarik wisatawan karena keelokannya. Selain itu
juga dekat dengan kota. Tentu bisa dengan mudah di akses untuk menuju ke
tempatnya.
2.Masjid Seribu Kubah
Masjid ini terletak di tepi pantai. Bangunan masjid ini di susun
dengan puluhan kubah.Maka dari itu dijuluki masjid 1000 kubah. Saat disana,
sebenarnya pengen banget kesana. Sayang hanya bisa menikmati dari kejauhan.
Karena waktu yang singkat dan jadwal kegiatan FLI yang padat.
3. Benteng Fort Rotterdam
Benteng ini terletak di pusat kota dekat hotel Swiss- Berlin.( Di
mana tempat dulu saya menginap). Dulu saya hanya berjalan beberapa langkah
untuk menuju ke benteng ini. Benteng ini merupakan saksi bisu, perjuangan
Pangeran Diponegoro yang di asingkan di tempat ini hingga tutup usia.
4. Makam pahlawan
Waktu itu saya hendak ke
Pantai Losari ketika senior Penggiat Literasi mengatakan bahwa makam
Pangeran Diponegoro berada di sini. Awalnya saya heran, tak mengira bahwa makam
pahlawan besar ini berada di sini. Akhirnya saya dan beberapa teman berziaroh
ke makam Diponegoro. Tak lupa kami mampir ke makam Sultan Hasanuddin dan juga
syech Yusuf. Salah satu ulama yang membawa Islam ke tanah Gowa.
5. Masjid Katangka
Masjid besar ini adlah masjid tertua di Sulawesi Selatan. Masjid
ini adalah masjid awal yang dijadikan pusat dakwah Islam di tanah Gowa. Berada
di samping masjid makam para keluarga kerajaan Gowa. Kerajaan Islam pada masa
Sultan Hasanuddin.
6. Kuliner Coto Makasar
Kalau berkunjung ke Makasar, janganlah lupa menikmati sajian Coto
kuliner. Soto Makasar yang aduhai lezatnya. Perpaduan daging dan kuah yang
segar. Sungguh rasanya jadi merindu untuk kesana kembali.
7.Kopi Toraja
Salah satu destinasi kulinerny adalah kopi Toraja. Kopi yang
berasal dari kopi asli Toraja sungguh menjadi minuman yang hangat dan rasanya
yang pas. Deretan toko yang menjajakan kopi pun berderet memanjang. Beberapa
toko oleh - oleh pun menggenapi untuk memanjakan pelancong yang mencari buah
tangan sebelum kembali ke kampung halaman.
Itulah beberapa destinasi dan keramahan alam Makasar. Kelak semoga
saya dan keluarga bisa kembali menikmati Tanah Gowa ini dan mampir ke Toraja,
dimana juga banyak destinasi wisata yang belum sempat saya menjamahnya.
Walaupun hanya sekilas Penulis Fiersa menceritakan petualangannya
di Makasar. Namun kilasan kisahnya mampu membawa emosi saya kembali seperti
merasakan hawa Makasar. Semoga kelak bisa ke sana kembali.